Sabtu, 20 April 2013

Stop UN !

Sampai kapan praktik kotor dalam dunia pendidikan ini akan berakhir? UN (Ujian Nasional) telah menjadi virus pembusukan dunia pendidikan nasional. Dan bila UN terus dipertahankan dengan segala argumentasinya kehancuran dunia pendidikan akan berjalan secara meyakinkan.

Carut-marut distribusi soal UN tingkat SMA sederajad adaah fragmen kecil yang akan mendegradasi pendidikan moral anak-anak bangsa negeri ini. Yang paling membuat miris adalah, penghancuran nilai yang sedang dipertontonkan oleh praktisi pendidikan. Kecurangan UN yang tersaji secara vulgar di depan anak-anak bangsa akan tersimpan dalam memori mereka dalam rentang waktu yang panjang.

Pilihan untuk turut dalam pusaran praktik kebohongan dan kecurangan sering menjadi pilihan yang menyulitkan bagi sebagian pelaku pendidikan di lapangan. Seorang kepala sekolah dan guru kerap merasa dalam tekanan ketika berusaha menegakkan idealisme.

Kasus kecurangan dan kelalaian penyelenggaraan Ujian Nasional masih marak terjadi di Jakarta. "Laporannya banyak sekali yang masuk ke kami dari Jakarta," kata Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti, Selasa, 16 April 2013.

Itulah fakta yang terjadi, pertanyaannya: masihkah Kemdikbud akan mati-matian terus berusaha berargumentasi tentang pentingnya eksistensi UN? UN sebagai alat kelulusan telah mengintervensi kewenangan guru dan sekolah untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran.


Untuk mengakhiri tulisan ini, kita simak puisi tentang UN di bawah ini :



Usaha dan perjalanan 3 tahun tlah kau tukar dengan 4 hari yang menakutkan
Jujur kau tuntut kepada anak-anak kami sementara tiap hari pertontonkan kedustaan
Impian pendidikan yang maju kau bedaki dengan lulur yang bermerek UNAS
Andaikan kau berbesar hati dan tak pernah menganggap kalah
Noda dan dusta mungkin tak akan lagi terpampang dalam lakon edukasi

Nuh, jangan engkau bawa perahu ini ke pulau karang yang akan membuatnya berkeping-keping
Arahkan perahu ini pada lautan budi pekerti yang bertabur ilmu
Sirnakan ketakutan massal ini, agar bunga ini mekar tanpa bimbang
Ijinkan kami membuat mereka tumbuh sewajarnya
Obati luka parah ini dengan amputasi
Nanti kau akan lihat indah negeri ini 20 tahun lagi
Atau kalau tidak, topeng dan kebohongan akan terus bersama anak negeri ini
Lihatlah perubahannya bila kau segera menghentikannya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar