Sabtu, 30 November 2013

Hari AIDS Sedunia



Hari AIDS Sedunia (HAS) kembali diperingati pada 1 Desember 2013. Kali ini, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) fokus pada sektor tenaga kerja, mereka yang berada di usia produktif antara 19 hingga 50 tahun, selain tetap memberikan intervensi terhadap populasi kunci.

Menurut Hamid Batubara, Ketua Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) selaku lembaga yang ditunjuk sebagai sektor utama pelaksana HAS 2013, intervensi HIV dan AIDS pada sektor tenaga kerja menjadi penting karena orang dengan HIV dan AIDS berasal dari kelompok ini.

Hingga September 2013, Kementerian Kesehatan mencatat adanya temuan kasus HIV baru sejumlah 20.397 kasus. Sementara untuk kasus AIDS baru ditemukan 2.763 kasus. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah tersebut tidak terlalu berbeda signifikan.

Hanya saja, kecenderungan cara transmisi virus mengalami pergeseran signifikan. Sebelumnya, penggunaan narkoba suntik dominan dalam transmisi virus, namun kini virus berpindah melalui hubungan seksual.

Ngomong-ngomong sudah tahu tidak ya sejarah tentang hari AIDS sedunia itu sendiri? Saya mencoba menukilnya dari Wikipedia Indonesia.

Simbol Pita Merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS.
Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia.
Sejarah
Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.
Bunn menyarankan tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita barat, sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS Sedunia. Ia merasa bahwa karena 1988 adalah tahun pemilihan umum di AS, penerbitan media akan kelelahan dengan liputan pasca-pemilu mereka dan bersemangat untuk mencari cerita baru untuk mereka liput. Bunn dan Netter merasa bahwa 1 Desember cukup lama setelah pemilu dan cukup dekat dengan libur Natal sehingga, pada dasarnya, tanggal itu adalah tanggal mati dalam kalender berita dan dengan demikian waktu yang tepat untuk Hari AIDS Sedunia.
Bunn, yang sebelumnya bekerja sebagai reporter yang meliput epidemi ini untuk PIX-TV di San Francisco, bersama-sama dengan produsennya, Nansy Saslow, juga memikirkan dan memulai "AIDS Lifeline" ("Tali Nyawa AIDS") - sebuah kampanye penyadaran masyarakat dan pendidikan kesehatan yang disindikasikan ke berbagai stasiun TV di AS. "AIDS Lifeline" memperoleh Penghargaan Peabody, sebuah Emmy lokal, dan Emmy Nasional pertama yang pernah diberikan kepada sebuah stasiun lokal di AS.
Pada 18 Juni 1986, sebuah proyek "AIDS Lifeline" memperoleh penghargaan "Presidential Citation for Private Sector Initiatives", yang diserahkan oleh Presiden Ronald Reagan. Bunn kemudian diminta oleh Dr. Mann, atas nama pemerintah AS, untuk mengambil cuti dua tahun dari tugas-tugas pelaporannya untuk bergabung dengan Dr. Mann (seorang epidemolog untuk Pusat Pengendalian Penyakit) dan membantu untuk menciptakan Program AIDS Global. Bunn menerimanya dan diangkat sebagai Petugas Informasi Umum pertama untuk Pgoram AIDS Global. Bersama-sama dengan Netter, ia menciptakan, merancang, dan mengimplementasikan peringatan Hari AIDS Sednia pertama - kini inisiatif kesadaran dan pencegahan penyakit yang paling lama berlangsung dalam jenisnya dalam sejarah kesehatan masyarakat.)
Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mulai bekerja pada 1996, dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia. Bukannya memusatkan perhatian pada satu hari saja, UNAIDS menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun.
Pada dua tahun pertama, tema Hari AIDS Sedunia dipusatkan pada anak-anak dan orang muda. Tema-tema ini dikiritk tajam saat itu karena mengabaikan kenyataan bahwa orang dari usia berapapun dapat terinfeksi HIV dan menderita AIDS. Tetapi tema ini mengarahkan perhatian kepada epidemi HIV/AIDS, menolong mengangkat stigma sekitar penyakit ini, dan membantu meningkatkan pengakuan akan masalahnya sebagai sebuah penyakit keluarga.
Pada 2004, Kampanye AIDS Sedunia menjadi organisasi independen.
Memilih tema
Sejak dibentuknya hingga 2004, UNAIDS memimpin kampanye Hari AIDS Sedunia, memilih tema-tema tahunan melalui konsultasi dengan organisasi-organisasi kesehatan global lainnya.
Sejak 2008, tema Hari AIDS Sedunia dipilih oleh Komite Pengarah Global Kampanye Hari AIDS Sedunia setelah melalui konsultasi yang luas dengan banyak pihak, organisasi dan lembaga-lembaga pemerintah yang terlibat dalam pencegahan dan perawatan korban HIV/AIDS.[3] Untuk setiap Hari AIDS Sedunia dari 2005 hingga 2010, temanya adalah "Hentikan AIDS, Jaga Janjinya", dengan sebuah sub-tema tahunan. Tema payung ini dirancang untuk mendorong para pemimpin politik untuk memegang komitmen mereka untuk menghasilkan akses sedunia kepada pencegahan, perawatan, pemeliharaan, dan dukungan terhadap penyakit dan para korban HIV/AIDS pada tahun 2010.
Tema ini tidaklah spesifik bagi Hari ADIS Sedunia, melaiinkan digunakan sepanjang tahun dalam upaya-upaya Kampanye AIDS Sedunia untuk menyoroti kesadaran HIV/AIDS dalam konteks peristiwa-peristiwa global lainnya termasuk Pertemuan Puncak G8. Kampanye ADIS Sedunia juga menyelenggarakan kampanye-kampanye di masing-masing negara di seluruh dunia, seperti Kampanye Mahasiswa Menghentikan AIDS, sebuah kampanye untuk menularkan kesadaran kepada orang-orang muda di seluruh Britania Raya.
Sebuah ra tiang-tiang di balairung pita merah yang besar bergantung di antara tiang-tiang di lorong utara Gedung Putih untuk Hari AIDS Sedunia,30 November 2007

 Sebuah "kondom" yang panjangnya 67 m di Obelisk Buenos Aires, Argentina, bagian dari kampanye penyadaran untuk Hari AIDS Sedunia 2005
Tema Hari AIDS Sedunia 1988 - sekarang
1988
Komunikasi
1989
Pemuda
1990
Wanita dan AIDS
1991
Berbagi Tantangan
1992
Komitmen Masyarakat
1993
Saatnya Beraksi
1994
AIDS dan Keluarga
1995
Hak Bersama, Tanggung jawab Bersama
1996
Satu Dunia. Satu Harapan
1997
Anak-anak yang Hidup dalam Dunia dengan AIDS
1998
Kekuatan Menuju Perubahan: Kampanye AIDS Sedunia Bersama Orang Muda
1999
Dengarkan, Pelajari, Hidupi: Kampanye AIDS Sedunia dengan Anak-anak dan Orang Muda
2000
AIDS: Laki-laki Menciptakan Perbedaan
2001
Aku Peduli. Bagaimana dengan Anda?
2002
Stigma dan Diskriminasi
2003
Stigma dan Diskriminasi
2004
Perempuan, Gadis, HIV dan AIDS
2005
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya
2006
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya - Akuntabilitas
2007
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya - Kepemimpinan
2008
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya - Pimpin - Berdayakan - Berikan
2009

Hentikan AIDS. Jaga Janjinya - Akses Universal dan Hak Asasi Manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar