Hari AIDS
Sedunia (HAS) kembali diperingati pada 1 Desember 2013. Kali ini, Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) fokus pada sektor tenaga kerja, mereka yang
berada di usia produktif antara 19 hingga 50 tahun, selain tetap memberikan
intervensi terhadap populasi kunci.
Menurut
Hamid Batubara, Ketua Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) selaku
lembaga yang ditunjuk sebagai sektor utama pelaksana HAS 2013, intervensi HIV
dan AIDS pada sektor tenaga kerja menjadi penting karena orang dengan HIV dan
AIDS berasal dari kelompok ini.
Hingga September 2013, Kementerian Kesehatan mencatat adanya temuan kasus HIV baru sejumlah 20.397 kasus. Sementara untuk kasus AIDS baru ditemukan 2.763 kasus. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah tersebut tidak terlalu berbeda signifikan.
Hanya saja, kecenderungan cara transmisi virus mengalami pergeseran signifikan. Sebelumnya, penggunaan narkoba suntik dominan dalam transmisi virus, namun kini virus berpindah melalui hubungan seksual.
Ngomong-ngomong sudah tahu tidak ya sejarah tentang hari AIDS sedunia itu sendiri? Saya mencoba menukilnya dari Wikipedia Indonesia.
Simbol Pita
Merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS.
Hari AIDS
Sedunia yang jatuh
pada tanggal 1 Desember
diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah
AIDS
di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Konsep ini
digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk
Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia
mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan
amal di seluruh dunia.
Sejarah
Hari AIDS
Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas
Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva,
Swiss. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur
Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya,
menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari
AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.
Bunn
menyarankan tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita
barat, sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS
Sedunia. Ia merasa bahwa karena 1988 adalah tahun pemilihan umum di AS,
penerbitan media akan kelelahan dengan liputan pasca-pemilu mereka dan
bersemangat untuk mencari cerita baru untuk mereka liput. Bunn dan Netter
merasa bahwa 1 Desember cukup lama setelah pemilu dan cukup dekat dengan libur
Natal sehingga, pada dasarnya, tanggal itu adalah tanggal mati dalam kalender
berita dan dengan demikian waktu yang tepat untuk Hari AIDS Sedunia.
Bunn, yang
sebelumnya bekerja sebagai reporter yang meliput epidemi ini untuk PIX-TV di
San Francisco, bersama-sama dengan produsennya, Nansy Saslow, juga memikirkan
dan memulai "AIDS Lifeline" ("Tali Nyawa AIDS") - sebuah
kampanye penyadaran masyarakat dan pendidikan kesehatan yang disindikasikan ke
berbagai stasiun TV di AS. "AIDS Lifeline" memperoleh Penghargaan
Peabody, sebuah Emmy lokal, dan Emmy Nasional pertama yang pernah diberikan kepada
sebuah stasiun lokal di AS.
Pada 18 Juni
1986, sebuah proyek "AIDS Lifeline" memperoleh penghargaan
"Presidential Citation for Private Sector Initiatives", yang
diserahkan oleh Presiden Ronald Reagan. Bunn kemudian diminta oleh Dr. Mann,
atas nama pemerintah AS, untuk mengambil cuti dua tahun dari tugas-tugas
pelaporannya untuk bergabung dengan Dr. Mann (seorang epidemolog untuk Pusat
Pengendalian Penyakit) dan membantu untuk menciptakan Program AIDS Global. Bunn
menerimanya dan diangkat sebagai Petugas Informasi Umum pertama untuk Pgoram
AIDS Global. Bersama-sama dengan Netter, ia menciptakan, merancang, dan
mengimplementasikan peringatan Hari AIDS Sednia pertama - kini inisiatif
kesadaran dan pencegahan penyakit yang paling lama berlangsung dalam jenisnya
dalam sejarah kesehatan masyarakat.)
Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS)
mulai bekerja pada 1996, dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS
Sedunia. Bukannya memusatkan perhatian pada satu hari saja, UNAIDS menciptakan
Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan
pendidikan sepanjang tahun.
Pada dua
tahun pertama, tema Hari AIDS Sedunia dipusatkan pada anak-anak dan orang muda.
Tema-tema ini dikiritk tajam saat itu karena mengabaikan kenyataan bahwa orang
dari usia berapapun dapat terinfeksi HIV dan menderita AIDS. Tetapi tema ini
mengarahkan perhatian kepada epidemi HIV/AIDS, menolong mengangkat stigma
sekitar penyakit ini, dan membantu meningkatkan pengakuan akan masalahnya
sebagai sebuah penyakit keluarga.
Pada 2004,
Kampanye AIDS Sedunia menjadi organisasi independen.
Memilih tema
Sejak
dibentuknya hingga 2004, UNAIDS memimpin kampanye
Hari AIDS Sedunia, memilih tema-tema tahunan melalui konsultasi dengan
organisasi-organisasi kesehatan global lainnya.
Sejak 2008,
tema Hari AIDS Sedunia dipilih oleh Komite Pengarah Global Kampanye Hari AIDS
Sedunia setelah melalui konsultasi yang luas dengan banyak pihak, organisasi
dan lembaga-lembaga pemerintah yang terlibat dalam pencegahan dan perawatan
korban HIV/AIDS.[3] Untuk setiap Hari AIDS Sedunia
dari 2005 hingga 2010, temanya adalah "Hentikan AIDS, Jaga Janjinya",
dengan sebuah sub-tema tahunan. Tema payung ini dirancang untuk mendorong para
pemimpin politik untuk memegang komitmen mereka untuk menghasilkan akses
sedunia kepada pencegahan, perawatan, pemeliharaan, dan dukungan terhadap
penyakit dan para korban HIV/AIDS pada tahun 2010.
Tema ini
tidaklah spesifik bagi Hari ADIS Sedunia, melaiinkan digunakan sepanjang tahun
dalam upaya-upaya Kampanye AIDS Sedunia untuk menyoroti kesadaran HIV/AIDS
dalam konteks peristiwa-peristiwa global lainnya termasuk Pertemuan
Puncak G8. Kampanye ADIS Sedunia juga menyelenggarakan
kampanye-kampanye di masing-masing negara di seluruh dunia, seperti Kampanye Mahasiswa Menghentikan AIDS,
sebuah kampanye untuk menularkan kesadaran kepada orang-orang muda di seluruh Britania Raya.
Sebuah ra
tiang-tiang di balairung pita merah yang
besar bergantung di antara tiang-tiang di lorong utara Gedung Putih untuk Hari AIDS Sedunia,30 November
2007
Sebuah
"kondom" yang panjangnya 67 m di Obelisk
Buenos Aires, Argentina, bagian dari kampanye penyadaran untuk Hari
AIDS Sedunia 2005
Tema Hari AIDS Sedunia 1988 - sekarang
1988
|
Komunikasi
|
1989
|
Pemuda
|
1990
|
Wanita dan
AIDS
|
1991
|
Berbagi
Tantangan
|
1992
|
Komitmen
Masyarakat
|
1993
|
Saatnya
Beraksi
|
1994
|
AIDS dan
Keluarga
|
1995
|
Hak
Bersama, Tanggung jawab Bersama
|
1996
|
Satu
Dunia. Satu Harapan
|
1997
|
Anak-anak
yang Hidup dalam Dunia dengan AIDS
|
1998
|
Kekuatan
Menuju Perubahan: Kampanye AIDS Sedunia Bersama Orang Muda
|
1999
|
Dengarkan,
Pelajari, Hidupi: Kampanye AIDS Sedunia dengan Anak-anak dan Orang Muda
|
2000
|
AIDS:
Laki-laki Menciptakan Perbedaan
|
2001
|
Aku
Peduli. Bagaimana dengan Anda?
|
2002
|
Stigma dan
Diskriminasi
|
2003
|
Stigma dan
Diskriminasi
|
2004
|
Perempuan,
Gadis, HIV dan AIDS
|
2005
|
Hentikan
AIDS. Jaga Janjinya
|
2006
|
Hentikan
AIDS. Jaga Janjinya - Akuntabilitas
|
2007
|
Hentikan
AIDS. Jaga Janjinya - Kepemimpinan
|
2008
|
Hentikan
AIDS. Jaga Janjinya - Pimpin - Berdayakan - Berikan
|
2009
|
Hentikan
AIDS. Jaga Janjinya - Akses Universal dan Hak Asasi Manusia
|